ISRAEL-Perang berdarah antara Israel dangan Hamas yang sedang berlangsung telah mengakibatkan ribuan korban jiwa dari kedua belah pihak dan ratusan gedung hancur akibat saling serang
Seperti dilansir Reuters dan Alarabiya News, Senin (9/10/2023), Israel balas menggempur wilayah Jalur Gaza setelah rentetan serangan dilancarkan militan Hamas ke wilayahnya, yang tercatat sebagai salah satu serangan paling berdarah dalam sejarah Israel.
Rentetan serangan dari militan Hamas di kota-kota Israel pada Sabtu (7/10) waktu setempat, yang dilaporkan melibatkan ribuan roket, disebut sebagai serangan paling mematikan sejak serangan Mesir dan Suriah dalam perang Yom Kippur sekitar 50 tahun lalu.
Pemerintah Israel belum merilis secara resmi jumlah korban tewas akibat rentetan serangan Hamas. Namun laporan media-media Israel menyebut sedikitnya 700 orang, termasuk anak-anak, tewas di wilayah Israel.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari menyebutnya sebagai ‘pembantaian warga sipil tidak berdosa yang terburuk dalam sejarah Israel’.
Secara terpisah, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Amerika Serikat (AS) membenarkan bahwa beberapa warga AS tewas di tangan para penyerang Hamas. Washington pun menegaskan akan terus memantau situasi dengan cermat.
Baca juga:
Anies Baswedan di Mata Seorang Surya Tjandra
|
Israel membalas dengan melancarkan serangan udara terhadap posisi Hamas di Jalur Gaza. Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu menegaskan adanya ‘balas dendam yang besar’.
"Harga yang harus dibayar oleh Jalur Gaza akan sangat berat dan akan mengubah kenyataan dari generasi ke generasi, ” tegas Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant di kota Ofakim.(rel)